Interpretasi

Nuansa utama

Kaomoji (*/_\) menggambarkan rasa malu dan canggung yang cukup kuat, tetapi dengan gaya yang lebih tenang dan tertahan. Kalau (*/ω\) terasa seperti jeritan fangirl atau fanboy yang heboh, (*/_\) lebih seperti orang yang berkata dalam hati, “aduh malu banget”, sambil berusaha tetap terlihat kalem di luar. Kombinasi */ di kiri, _ di tengah dan \) di kanan menciptakan kesan seseorang yang menutupi sebagian wajah dengan tangan, sementara mulutnya tertekuk menjadi garis lurus karena bingung harus bereaksi bagaimana.

Perasaan yang disampaikan bukanlah malu yang menyakitkan, melainkan malu yang bercampur senang, kagok dan sedikit manis. Sangat cocok untuk situasi ketika kamu merasa aibmu dibuka secara bercanda, atau ketika ada momen romantis atau pujian yang terlalu direct sehingga kamu tidak sanggup menanggapinya dengan santai.

Struktur visual

  • Kurung ( ) di luar berfungsi sebagai bingkai kepala, menandai bahwa seluruh kombinasi ini adalah satu wajah.
  • Di sisi kiri, */ terlihat seperti lengan atau tangan yang tiba-tiba diangkat untuk menutupi wajah. Tanda bintang memberi efek "spark" emosional, seakan-akan rasa malumu meledak seketika, sedangkan garis miring menyerupai lengan yang berada di depan pipi.
  • Di tengah, simbol _ berperan sebagai mulut. Mulut garis datar seperti ini sering dibaca sebagai ekspresi yang kaku, tegang, atau mencoba menahan reaksi. Bukan senyum lebar, melainkan mulut yang dipaksa tetap lurus karena pemiliknya bingung harus ketawa, menangis, atau diam saja.
  • Di sisi kanan, \) menyempurnakan gestur tangan satunya. Garis miring miring ke atas terasa seperti lengan lain yang ikut menutupi sisi wajah, sementara kurung kanan menutup bentuk kepala. Hasilnya: sosok yang menutupi wajah dengan kedua tangan dan sedikit memalingkan kepala ke samping.

Secara keseluruhan, (*/_\) tampak seperti karakter yang sedang mati gaya karena malu: tangan di wajah, mulut kaku, dan hati yang berdebar keras meskipun dari luar hanya terlihat sebagai ekspresi kecil yang tertahan.

Kapan biasanya dipakai

Beberapa contoh situasi di mana (*/_\) akan terasa sangat pas:

  • Teman-teman menggoda kamu soal orang yang kamu suka, mengungkit chat lama atau rahasia kecilmu dengan nada bercanda.
  • Seseorang memberi pujian yang sangat jujur tentang kepribadianmu, ketulusanmu, atau caramu memperhatikan mereka, dan kamu merasa terlalu tersentuh untuk membalas dengan kata-kata biasa.
  • Saat menonton anime, drama atau membaca fanfic dengan adegan yang manis tapi agak "cringe", sehingga kamu merasa ingin menutup wajah karena terlalu baper.
  • Setelah kamu mengirim pesan yang jauh lebih jujur atau lebih flirt dibanding gaya chatmu biasanya, lalu keesokan harinya kamu membaca ulang dan merasa canggung sendiri.
  • Dalam obrolan fandom, ketika idol atau karakter favorit melakukan sesuatu yang bikin hatimu berdesir, tetapi kamu ingin menampilkannya dengan cara yang sedikit lebih kalem daripada jeritan caps lock dan spam emotikon.

Singkatnya, (*/_\) adalah kaomoji yang pas untuk menyampaikan rasa malu yang tertahan: kamu jelas kikuk dan blushing, tapi berusaha tetap kelihatan tenang di permukaan.

Usage guide

Tips

Cara memakai (*/_\) dengan natural

Kaomoji (*/_\) cocok digunakan saat kamu merasa malu dan canggung, tapi tidak ingin bereaksi secara super heboh. Nuansanya seperti: “aku malu banget, tapi pura-pura tenang saja ya.” Ekspresinya lembut, sehingga enak dipakai untuk obrolan santai dengan teman dekat, di grup kecil atau komunitas fandom.

Kapan enak dipakai

  • Saat digoda soal masa lalu atau gebetan
    Teman mengungkit chat lama, kebiasaan kamu soal seseorang, atau rahasia kecil yang dulu pernah kamu ceritakan. (*/_\) menunjukkan kamu malu tapi tetap ikut bercanda.
  • Menerima pujian yang sangat tulus
    Ketika seseorang memuji sifatmu, kesabaranmu, atau perhatianmu dengan cara yang jujur, kamu bisa membalas dengan ucapan terima kasih dan (*/_\) untuk menunjukkan rasa tersentuh dan kikuk.
  • Reaksi ke adegan manis tapi agak cringe
    Waktu nonton drama atau anime romance dan ada adegan gombalan yang sekaligus manis dan memalukan, pakai (*/_\) untuk menggambarkan reaksi "tutup muka di bantal".
  • Setelah kirim pesan jujur atau flirty
    Kalau biasanya kamu kalem, lalu tiba-tiba kirim chat yang sangat blak-blakan, kamu bisa pakai kaomoji ini ketika mengaku bahwa kamu malu sendiri setelah membacanya lagi.
  • Dalam obrolan fandom sebagai reaksi yang lebih kalem
    Ketika idol atau karakter favorit melakukan sesuatu yang bikin baper, tapi kamu tidak ingin pakai caps lock dan spam emotikon, (*/_\) jadi opsi reaksi yang lebih halus.

Contoh singkat

  • "Jangan dibahas lagi dong, aku masih malu kalau ingat itu (*/_\)"
  • "Pujianmu barusan bikin aku kaku sendiri, sumpah (*/_\)"
  • "Kubaca ulang chat semalam, dan sekarang aku cuma bisa nutup muka (*/_\)"

Tips dan catatan

  • Gaya: (*/_\) memberi kesan pemalu dan sedikit kaku, cocok untuk menunjukkan rasa kikuk yang tidak meledak-ledak.
  • Konteks: Lebih pas untuk chat pribadi, grup pertemanan, dan komunitas santai; hindari memakainya dalam email profesional atau diskusi serius di kantor.
  • Penggunaan: Jangan terlalu sering menempelkan kaomoji ini di semua kalimat; gunakan saat ada momen yang benar-benar membuatmu merasa malu atau exposed agar ekspresinya tetap terasa spesial.
  • Empati: Kalau lawan bicara sedang sedih atau marah, prioritaskan respon yang jelas dan penuh empati dulu, baru kemudian – jika suasana sudah ringan – boleh menambahkan kaomoji seperti (*/_\) untuk mencairkan suasana.

Usage examples

Real conversation samples that feature this kaomoji.

(*/_\) | shy-embarrassed-hide-face-underscore-blushing | Teman menggoda dengan membagikan screenshot curhatan lama di grup Usage Example Image

Example 1

(*/_\) | shy-embarrassed-hide-face-underscore-blushing | Merasa malu dan tersentuh setelah menerima pujian atau ucapan tulus lewat voice note Usage Example Image

Example 2

Related kaomoji

You might also enjoy these kaomoji.

(o・ω・o)
(o^▽^o)
(´。• ω •。`)
(^人^)